Teknologi Informasi & Internet Wahana Berpacu di Era Mendatang
08 Nov 2012
Ucapan terima kasih.
Ucapan terima kasih terutama penulis berikan kepada rekan-rekan di Computer Network Research Group (CNRG) ITB di cnrg@itb.ac.id yang merupakan kelompok inti di balik keberhasilan ITB dalam mengembangkan jaringan Internet di ITB & Indonesia tanpa kenal lelah bahkan rela mengorbankan waktu tidurnya dimalam hari. Di samping itu, ucapan terima kasih diberikan kepada beberapa rekan yang memungkinkan semua ini terjadi, yaitu, Dr. Soegiardjo Soegijoko (soegiitb@itb.ac.id), Prof.Dr. Widiadnyana Merati, Prof. Wiranto Arismunandar, Dr. Intan Achmad (intan@itb.ac.id), Prof.Dr. Suguru Yamaguchi (suguru@wide.ad.jp), Prof.Dr. Jun Murrai (jun@wide.ad.jp) & masih banyak lagi yang tidak mungkin disebutkan satu persatu di sini.
Mengapa Internet & Teknologi Informasi Menjadi Penting?
Dari sisi SDM keberhasilan dalam dunia usaha hanya dapat dilakukan jika kemampuan sebagai produsen informasi telah di capai. Menjadi seorang produsen informasi merupakan sebuah proses belajar yang akan memakan waktu dengan pengarahan yang terfokus pada objective pemberian servis yang terbaik pada masyarakat banyak secara profesional. Tantangan bangsa Indonesia untuk menjadi produsen informasi tampaknya akan cukup besar melihat statistik yang ada saat ini seperti dilaporkan oleh KOMPAS Bulan Maret 1997, dapat di simpulkan bahwa:
- 80.110.060 (100%) total pekerja di seluruh Indonesia hasil sensus tahun 1995.
- 56.033.911 (69.95%) di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, pertambangan, penggalian – dengan maksimum pendidikan Sekolah Dasar; sebagian bahkan tidak pernah mengecap bangku sekolah.
- 12.193.652 (15.2%) di bidang perdagangan, bisnis retail & servis – dengan maksimum pendidikan SMA.
- 2.868.140 (3.5%) dengan pendidikan D1, D3 dan S1 umumnya bekerja pada bidang keuangan dan usaha swasta lainnya.
- 60.000 (0.1%) dari sekian banyak orang yang berpendidikan S1 yang merupakan Internet.
Jelas bahwa saat ini hanya 0.1% dari delapan puluh (80) juta tenaga kerja di Indonesa yang mampu berkompetisi secara bebas memanfaatkan teknologi informasi / Internet yang dilatar belakangi pendidikan tinggi yang baik. Dengan kondisi saat ini yang hanya 0.1% dari jumlah tenaga kerja di Indonesia yang ternyata bekerja dalam suasana kompetitif akan sangat berat bagi Indonesia di paska tahun 2000 jika tidak ada usaha sama sekali untuk meningkatkan kualitas hampir dua puluh (20) juta tenaga kerja yang hanya berpendidikan sekolah menengah untuk dapat berpikiran maju & mampu berkompetisi secara global. Bangku universitas / pendidikan tinggi yang ada di Indonesia hanya mampu menampung 10% dari lulusan sekolah menengah akan menjadi bottleneck pengembangan SDM kecuali diadakan terobosan secara drastis dari berbagai sisi untuk memungkinkan penggunaan teknologi informasi seperti Internet untuk mendobrak kekurangan SDM yang berkualitas melalui program continuing education & distance learning yang bertumpu pada teknologi informasi.
0 komentar:
Post a Comment