Saksikan Proses Cetak Koran Mesin-mesin Tercanggih di Dunia
Anda Pengin tau Info Tentang Teknologi Klik di info teknologi By Maulanaarman922.Blogspot.com
Setelah dua hari di Belanda, kami melanjutkan kunjungan ke Jerman, lalu ke Belgia, Perancis, Swiss, dan Italia. Di Jerman, kami mengunjungi pameran industri mesin cetak terbesar di dunia, Drupa (Druck und Papier) 2012. Mashudi-Jerman Industri mesin cetak merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung kelangsungan industri media cetak ke depan. Oleh sebab itu, tak heran jika ratusan ribu pengusaha percetakan, pimpinan media cetak dari berbagai negara memadati arena Drupa 2012 yang berlangsung mulai 3 hingga 16 Mei 2012. Termasuk rombongan Jawa Pos Grup. Pameran empat tahunan ini sudah berjalan 14 kali sejak tahun 1951. Saya sangat bersyukur dapat menjadi bagian dari rombongan yang datang ke pameran. Di pameran yang dilaksanakan di Messe Arena, Dusseldorf, Jerman, kita dapat melihat langsung mesin-mesin cetak koran canggih yang serba digital. Mesin yang siap melayani kreativitas dan inovasi awak media cetak di tengah gencarnya serangan industri media digital. Pameran kali ini adalah jawaban atas sikap pesimistis sejumlah pengusaha media cetak dan pengamat media yang meramalkan bahwa media konvensional atau media cetak akan mati tergerus oleh media digital. Dengan hadirnya mesin-mesin cetak inovasi terbaru, diyakini bahwa media cetak akan tampil semakin modern dan memberikan hasil cetak terbaik untuk dinikmati semua pembacanya. Media cetak akan terus berkembang dan tidak akan tergantikan seiring pertumbuhan media digital. ‘’Munculnya media digital belum mampu menggantikan media cetak, melainkan memperkayanya. Drupa 2012 membuka peluang baru dengan cara yang lebih cerdas. Meski di negara-negara Barat seperti Amerika dan Eropa percetakan dan media mengalami perubahan besar, namun pasar di Asia dan Amerika Latin terus berkembang secara dinamis,’’ kata President Drupa 2012 Bernhard Schreier kepada rombongan Jawa Pos Grup. Werner Matthias Dornscheidt, Presiden dan CEO Messe Düsseldorf menyebutkan, Drupa 2012 adalah pameran percetakan terbesar di dunia, yang diikuti oleh 1.850 peserta dari 50 negara yang akan menunjukkan kekuatan inovasi industri mereka, baik surat kabar, kemasan, percetakan komersial, dan sebagainya. Drupa ini seperti olimpiadenya industri percetakan. Setiap empat tahun industri percetakan dunia memamerkan produk dan teknologi terbaru. Produk-produk yang dipamerkan misalnya prepress dan premedia baik software maupun hardware, mesin dan peralatan percetakan, postpress dan paper converting, kertas dan substrat, tinta, suku cadang, dan infrastruktur serta jasa dan perangkat-perangkat lunak terkait industri percetakan. Di Drupa 2012 yang mengambil tema “The World’s Leading Exhibition for Print Media Industry” terdapat 20 hall. Kita dapat melihat dan mengamati mesin-mesin yang dipamerkan 1.850 peserta dari 50 negara dalam ajang ini. Namun, jika ingin melihat dan mengamati mayoritas mesin yang dipamerkan, waktu satu hari tidak akan cukup. Jika ingin sedikit tenang, sambil meminta penjelasan saat mengamati mesin demi mesin, maka paling sedikit empat hari berada di tempat itu. Untuk satu kali masuk ke Drupa 2012, tarifnya 65 euro atau sekira Rp 720 ribu. Tapi ada juga paket empat hari seharga 220 euro atau sekira Rp 2,5 juta. Jika ingin mudah mengunjungi mesin-mesin yang kita tuju, maka kita harus membeli katalog seharga 20 euro atau jika dirupiahkan Rp 240 ribu. Saya bersama rombongan hanya bisa satu hari berada di tempat itu. Untuk mengefektifkan waktu, maka kami membeli buku katalog. Melalui buku itu, dengan mudah menemukan lokasi yang akan kita tuju. Jika tidak ada katalog, cukup lumayan mencari tahu, karena luas area pameran sekira 20 hektare. Kami langsung menuju hall yang memamerkan mesin-mesin percetakan koran, tabloid, dan majalah. Setelah itu baru mengunjungi stand mesin cetak 3D dan berbagai jenis mesin cetak lainnya yang menampilkan teknologi dan inovasi terbaru. Di antara yang kami kunjungi adalah stand Goss International yang memamerkan mesin cetak terbaru yang sangat canggih. Yaitu mesin cetak colorliner compact printing system (CPS) dan flexibel printing system (FPS). Mesin ini mampu mencetak koran hingga 90.000 eksemplar per jam dan mampu mencetak dua koran sekaligus. Jika dua koran dicetak sekaligus, maka satu jam mencapai 180 ribu eksemplar. Perusahaan koran terbesar di Skotlandia DC Thomson Company, akan menjadi surat kabar pertama yang akan menggunakan mesin cetak goss colorliner CPS. “Kami menawarkan model mesin cetak terdepan agar percetakan surat kabar lebih otomatis sehingga bisnis surat kabar tetap kompetitif dan menciptakan peluang baru,’’ kata CEO Goss International, Jochen Meissner saat menerima rombongan Jawa Pos Grup. Kami juga mengamati mesin cetak yang dipamerkan HP Indigo Press. Dengan teknologi digital yang ditawarkan HP Indigo Press maka koran bisa dicetak kapan saja. Pagi, siang, atau sore. Tanpa harus melalui proses mountase atau dari komputer ke plate, tetapi dari komputer ke percetakan langsung. Setelah itu langsung dicetak ke mesin printer. Cukup tiga operator untuk mencetak koran melalui teknologi ini. Tenaga setting, quality control, dan yang menyusun hasil cetakan. Mesin digital HP ini mampu mencetak 15 ribu eksemplar koran setebal delapan halaman. Ukuran mesin ini tidak terlalu besar, sehingga tidak membutuhkan tempat yang luas. Cara mengoperasikannya juga sederhana. Harganya sekira Rp 25 miliar. Teknologi mesin cetak koran lainnya adalah yang diperkenalkan Landa Corporation. Dengan mesin Landa W5, Landa W10, dan Landa W50, mencetak koran tak lagi menggunakan plate. Sama dengan mesin yang ditawarkan HP, hanya saja kapasitasnya lebih rendah sedikit. Dari komputer layout langsung di-print seperti menge-print tulisan yang kita buat. Untuk delapan halaman berwarna, Landa mampu mencetak 13 ribu eksemplar per jam. Harganya di kisaran Rp 15 miliar. “Jika dirupiahkan memang cukup mahal,” kata Jakin S, Printing Servis Solution Landa Corporation. Dalam pameran tersebut, semua mesin yang dipamerkan bukan hanya dipajang. Tetapi dioperasikan secara utuh. Bagaimana mesin itu beroperasi, baik kecepatan maupun hasil cetakannya dapat dilihat saat itu juga di arena pameran. Jadi pameran mesin di Drupa 2012 bukan hanya memperlihatkan bentuk mesin, tetapi juga memperlihatkan bagaimana mesin itu beroperasi sesuai dengan kapasitasnya. Setelah menghabiskan waktu di arena Drupa 2012, kami pun melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi beberapa negara lain di Eropa Barat.(**) |
0 komentar:
Post a Comment