1:42 PM
0

Ide dan Teknologi

Kalau diamati perkembangan kampanye brand di ranah daring terus berevolusi mengikuti perkembangan teknologi. Kalau dulu banner di portal sifatnya statis dengan pengukuran yang sederhana (impresi dan click through rate), kini berkembang rich media banner dengan pengukuran yang lebih kompleks (salah satunya pengukuran interaktivitas pengguna di dalam banner).
Kalau dulu kampanye hanya berputar di pengembangan microsite, kini meluas hingga pemanfaatan social media. Bahkan kampanye yang dilakukan tidak sekedar “nebeng” di Facebook dan Twitter, tapi memanfaatkan API (application programming interface)-nya, sehingga brand bisa membuat kampanye dengan menggunakan profil data pengguna di Facebook dan Twitter.
Perkembangan teknologi di mobile juga luar biasa. Seiring banyaknya pengguna smartphone di Indonesia, semakin tertarik brand untuk ikut pula berkampanye di ranah mobile. Beberapa brand mensponsori pengembangan aplikasi untuk BlackBerry yang bermanfaat bagi kebutuhan pengguna sehari-hari.
Lalu kampanye brand di below the line pun semakin heboh. Kalau dulu atraksi yang ditawarkan brand hanya berupa permainan fisik, kini banyak yang mulai menggabungkannya dengan dunia virtual. Brand sepertinya selalu ingin terlihat unggul pula dari sisi teknologi. Setidaknya mereka ingin terlihat lebih canggih dan keren daripada kegiatan below the line yang dilakukan kompetitornya.
Setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, pasti selalu muncul teknologi baru, yang akan mengubah perilaku penggunanya. Perilaku yang berubah akan menuntut brand pun mengubah pula cara komunikasinya. Kalau dulu saat kampanye berfokus di microsite, brand dengan gencar membangun awareness melalui banner di portal-portal. Kebanyakan anggota yang lalu bergabung di microsite adalah mereka yang pernah melihat banner-nya di portal-portal. Sekarang, karena audiensnya lebih banyak di Facebook dan Twitter, maka brand-lah yang menjemput bola. Mereka yang lalu hadir di dua social media ini dan melakukan kampanyenya di sana.
Ide konsep kampanye brand pun harusnya ikut mengikuti perkembangan teknologi. Kreatif memang tidak harus paham betul teknis eksekusinya, tapi seharusnya paham potensi dan kemungkinannya. Teknologi tanpa ide kreatif juga tidak akan jadi apa-apa. Yang ada nanti hanya sekedar pamer teknologi baru, tapi tidak ada pesan brand yang terkomunikasikan dengan baik. Bagusnya sih bolak-bolak. Mulailah dari ide yang menarik, lalu carilah teknologi yang memungkinkan untuk eksekusinya. Akan lebih baik lagi kalau tim kreatif bisa berdiskusi bareng dengan tim teknis sehingga ide dan teknologi pun bisa melengkapi satu sama lain.
Kredit foto: Ars Electronica

0 komentar:

Post a Comment

Facebook Comments

[Pasang Widget] | [tutup]